Ramadhan adalah bulan belajar. Belajar memahami kerangka hidup. Pahami kerangka kerja ramadhan, karena dalam ibadah ramadhan, tertanam kerangka hidup yang jelas,  yakni kesuksesan hidup membutuhkan niat yang kuat, tujuan yang jelas, kesediaan menjalani proses, ketangguhan dalam menghadapi halang rintang, dan kesungguhan dalam menjalankannya.

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (Qs. Al-Baqarah : 183)

Cermati dengan seksama.  Dari lima hari terakhir kita berpuasa,  secara tidak langsung kita merasakan bahwa amalan shaum ramadhan itu, terrangkai dalam 5 tahapan penting. Niat kuat, tujuan yang pasti, proses,  ujian atau hambatan, dan kesungguhan dalam menjalaninya.

Kelima hal ini, sangat mudah dirasakan. Niat disampaikan disetiap malam-malam puasa. Hal itu menggambarkan, bahwa untuk mencapai tujuan, kita dituntut untuk mengingat niat, dan memperkuat niat. Tidak ada harapan bisa diwujudkan dengan baik, kalau kita lupa pada niat awal.

Orang yang belanja,  dengan membawa perbekalan yang banyak sekalipun, akan gagal tujuan belanjanya, jika lupa pada niat belanja. Niat  belanja beli baju lebaran buat anak-anak, malah beli pakaian lebaran buat dirinya. Hal itu terjadi, karena ada salah niat, atau lupa pada niat.

Kepastian tujuan menjadi hal mutlak dalm sebuah kegiatan. Dalam puasa ramadhan, tujuannya sangat jelas, yakni menjadi orang yang bertaqwa. Setiap manusia, dalm setiap langkah kegiatannya, memiliki tujuan. Termasuk tujuan hidup.  Orangtua menyekolahkan anaknya, dengan tujuan membangun karakter anak yang berkualitas.  Seorang ayah bekerja, dengan tujuan mencari nafkah. Seorang ibu bekerja dengan maksud untuk mensejahterakan keluarga. Semua orang punya tujuan.

Hal yang pasti, semakin jelas tujuan, semakin mudah mencapainya. Sedangkan,  ketidakjelasan tujuan, menyebabkan besarnya kesulitan seseorang untuk mewujudkannya. Rumuskan tujuan dengan baik, karena tujuan yang baik  membutuhkan kejelasan, sehingga memudahkan dalam mencapai tujuan.

Seperti halnya puasa, hidup ini bukanlah sesuatu yang instan. Hidup membutuhkan proses. Keberhasilan puasa ramadhan pun, membutuhkan proses. Mulai dari proses sahur, berpuasa, hingga puasa, tarawih dan sahur lagi. Semua itu adalah proses. Menjalani proses adalah bagian penting dari upaya mencapai tujuan.

Kendati hidup zaman modern, ternyata masih ada kelompok masyarakat yang tertipu dengan gaya hidup instans. Menggandakan uang, misalnya, disebutkan sebagai sebuah cara untuk menjadi kaya. Tanpa proses bisa menjadi kaya ! impian seperti itu, adalah impian kosong dalam kehidupan.

Hidup itu aktif.  Aktif itu bergerak. Gerak itu adalah proses. Dengan kata lain, hidup adalah proses. Berproseslah, karena langkah itu adalah cara strategis dalam mencapai tujuan.

Pada saat ada berpuasa ada rasa dahaga, haus dan juga godaan hidup. Itu adalah biasa. Itulah ujian hidup. Untuk mencapai puncak karir pun, kita akan dihadapkan pada berbagai ujian hidup. Ada yang sukses melewati ujian, dan banyak pula orang yang gugur di tengah jalan, karena terpengaruhi oleh godaan.

Sukses berpuasa adalah karena kemampuan menahan nafsu dan godaan. Hal itu maknanya sangat jelas, kesuksesan itu adalah kemampuan kita dalam mengatasi segala halang rintang. Hal itu pun memberikan gambaran lain kepada kita. Bahwa, sebagai seorang muslim jangan takut dengan halang rintang, karena dengan adanya halang rintang itulah, jalan kesuksesan akan terbuka. Sama serupa dengan rasa haus dan dahaga. Jangan takut dengan rasa haus dan dahaga, karena hal itu menandakan bahwa kita ada pada jalan yang benar untuk mencapai kesuksesan dalam berpusa.

Hemat kata, jangan takut engan halang rintang, karena dengan adanya hal itu, kita diberi tahu oleh Tuhan, bahwa kita berada pada jalan yang benar untuk mencapai cita-cita. Justru sebaliknya, kalau tidak ada halang rintang, kalau tidak ada haus dan dahaga, berarti kita tidak sedang berpuasa !

Kunci dari kerangka kerja ramadhan tersebut, adalah kesungguhan. Kesungguhan dalam menjalani ibadah shaum ramadhan. Kesungguhan itu, dapat dibuktikan dengan sabar menjalani, kuat dalam menghadapi halang rintang, dan kerja keras dalam mengisi ramadhan.   Kegagalan seseorang dalam menjalani ibadah ramadhan, diantaranya karena tidak ada keseriusan dalam menjalani ibadah ini.

Ramadhan adalah bulan belajar. Belajar memahami kerangka hidup. Pahami kerangka kerja ramadhan, karena dalam ibadah ramadhan, tertanam kerangka hidup yang jelas,  yakni kesuksesan hidup membutuhkan niat yang kuat, tujuan yang jelas, kesediaan menjalani proses, ketangguhan dalam menghadapi halang rintang, dan kesungguhan dalam menjalankannya.