Pengalaman yang tidak bisa dilupakan, adalah model pembelajaran yang dikembangkan dalam diklat ini. Workshop, itulah nama bentuk kegiatannya. Orientasi workshop ini adalah karya. Karya peserta diklat merupakan portopolio yang akan dijadikan indikator kinerja.

Karena semuanya berbasis portopolio, maka kerja nyata dari setiap peserta menjadi penting. Bimbingan dari Dr. Epon Ningrum, Dr. Ahmad Yani, Asep Mulyadi, MPd., dan Lili Sumantri, M.Si terasa benar dalam kegiatan ini. Setiap peserta dibimbing, dari langkah ke langkah, baik itu membuat Silabus, Bahan Ajar, RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran), termasuk merumuskan proposal PTK (Penelitian Tindakan Kelas).

Bagi guru yang terbiasa dengan perangkat pembelajaran ini, tidak akan mengalami kesulitan menghadapi masalah dimaksud. Bu Neng Sri dari Bekasi, Pak Nasyrul Fuad dari Garut, dan bu Ayu Sri Puspita dari Ciamis, tampak asyik dengan pekerjaannya itu.

Beberapa orang yang tidak terbiasa, tanpa harus menyebut namanya, keringat dingin dan panas terus bercucuran. Malahan, menurut seorang guru laki yang kebetulan tadi malamnya menonton pertandingan tinju antara Cris John melawan Chonlatarn Piriyapinyo dari Thailan, yang juga memiliki rekor tak terkalahkan dengan 44 kemenangan. Walaupun Chris John mendapatkan kemenangan, namun perlawanan sengit telah dilakukannya. Jual beli pukulan sering dilakukan. Kata seorang guru laki itu, membuat perangkat pembelajaran saat PLPG ini, mirip perlawanan Chris John dimaksud. Walaupun selesai dituntaskan, namun babak belur dirasakan oleh dirinya. Ha..ha..ha..

Sayangnya, atau mungkin, itulah model yang baru bisa dilakukan oleh panitia PLPG. Bagi peserta sendiri, saya sendiri memandang demikian adanya, PLPG kali ini, tidak ada praktik penguatan konten. Padahal, materi ajar geografi itu, erat kaitannya dengan praktek. Beberapa diantara peserta berharap, bila model PLPG ini masih ada, disisipkan satu hari untuk praktek lapangan, atau observasi lapangan. Model pembelajaran ini, selain akan menggairahkan nalar guru, juga memberikan pengalaman studi lapangan bagi guru geografi, apalagi bagi mereka yang berlatar belakang pendidikan non geografi.